Senin, 04 Juni 2012

Selingkuh Itu Indah part (5-5)


Perbuatanku dengan Ida memang menyenangkan, tapi entah kenapa kesenangannya tidak berlangsung lama. Mungkin aku bodoh, tetapi rasa sayangku terhadap istriku masih sangat kuat.

Sekembalinya aku dari tugas luar kota, istriku menyambutku dengan hangat dan tulus, penuh perhatian, aku tahu dia juga sangat mencintaiku, sehingga muncul rasa penasaranku kenapa dia membagi tubuhnya dengan orang lain. Dan malam itu, kami bercinta, mungkin sangat hottt... Lidahku menari nari disekujur tubuh mulus dan wangi istriku. Aku merasakan dia mengejang berkali kali, tapi aku tidak tahu apakah itu orgasme atau bukan. Aku ingin menunjukan bahwa aku bisa sangat perkasa, menghantarkan orgasme buatnya berkali kali, ya seolah olah aku sedang bersaing, bersaing dengan Johan, laki laki keparat yg beruntung merasakan tubuh mulus istriku.
Dan aku pun merasakan keterkejutan istriku, dan tampaknya dia menyukainya. Saat istriku mulai merangkak di atas tubuhku, kemudian menggenggam erat batang kejantananku aku kembali mengingat peristiwa saat istriku melakukan hal yg serupa dengan Johan teman kerjanya di sofaku. Ketika batangku menyeruak membelah vagina istriku yg sempit belum pernah melahirkan, istriku mendesah, dengan kepala menengadah, membusungkan kedua buah dada yang bulat membusung dihadapanku.
Akupun segera meniilat dan menghisap toket kenyal itu, sama seperti reaksi Lakilaki itu.
Semakin mengingat, semakin kuat nafsuku, untuk membuktikan bahwa aku, suaminya, juga bisa memberinya kepuasan, jauh melebihi kepuasan yg diberika oleh Selingkuhannya.
Malam itu, aku menyetubuhinya dengan beringas, hingga akhirnya kamipun tertidur kelelahan. Istriku tidur menyender di dadaku, ada sebersit senyum kepuasan, hmm... Aku berhasil.. Gumamku...

Esoknya aku ga masuk kerja, diberi jatah cuti oleh atasanku karena kemarin kemarin kerja lembur terus. Seharian kegiatankau diisi dengan nonton pelem yg kubeli di toko tak jauh dari rumahku. Sesekali aku memeriksa layar cctv dan rekamannya, tidak ada kejadian yg menarik. Entah apa yg terjadi dengan yusup dan mertuaku, sudah hampir semingguan mereka tidak tampak melakukan aktivitas perselingkuhannya. Begitu juga dengan istriku, tidak ada rekaman baru lagi, bahkan saat aku pergi keluar kota pun, tidak muncul batang hidung johan atau batangnya yg lain :), aku sedikit lega, mudah2an istriku menyesal dan tidak mengulanginya.
Apalagi setelah semalam aku memberinya kepuasan berkali kali, aku yakin istriku tidak akan tertarik lagi untuk berselingkuh lagi dengan johan, pria yg lebih jelek dan bahkan batangnya pun lebih kecil dariku.
Mengingat istriku akuun berniat memberinya kembali kejutan dengan menjemputnya di kantor.

Kantornya tidak jauh dari rumahku, dengan menggunakan motor aku pun berangkat menuju kantor istriku.
Setibanya di kantor istriku, aku duduk menunggu di tempat parkir, aku memang berniat untuk memberikan surprise. Tak lama menunggu kemudian kulihat para pegawai berbondong-bondong keluar dari kantornya masing-masing untuk beranjak pulang. Sambil menikmati kopi yang tersedia di warung yang terletak tidak jauh dari tempat parkir, aku menunggu dengan santai.

Beberapa saat menunggu, aku tidak kunjung melihat sosok istriku keluar dari kantor, akupun mengsms istriku untuk menanyakan keberadaannya, tanpa memberitahu bahwa aku menunggunya di tempat parkir.
Tidak lama, istriku membalas smsku, bahwa dia masih ada meeting dengan beberapa staf di ruangannya, kemungkinan pulang agak telat.

Walaupun agak kecewa, aku memutuskan untuk tetap menunggunya, sambil jalan-jalan di lingkungan kantornya, ngobrol dengan satpam disana. Ternyata dia cukup mengenal istriku, padahal pegawai disana bisa ribuan. Mungkin karena istriku yang cantik, hingga mudah untuk dikenal oleh karyawan yang ada disana. Satpam itupun tidak ragu-ragu memuji kecantikan istriku dan betapa beruntungnya aku memiliki istri yang hampir sempurna, kulit putih bening, hidung mancung, bodi proporsional dengan buah dada yang membusung (tentu saja satpam itu tidak memuji sedetail itu), dan semakin tampak ayu karena penampilannya terjaga oleh pakaiannya yang menutup dari atas sampai bawah.

Setelah menanyakan posisi ruangan kantor istriku ke satpam, akupun berinisiatif untuk masuk, sekalian untuk ke toilet karena udah kebelet kencing.
Kemungkinan istriku berada di ruangan meeting yang terletak di lantai atas. Pas aku naik ke atas ruangan sudah sangat sepi, hampir tidak ada orang lain, kecuali beberapa suara di ruang meeting, dan terlihat pintu ruang meeting terbuka, sepertinya meetingnya sudah selesai. Tapi berhubung aku kebelet untuk pipis, akupun bergegas pergi ke toilet.

Selepas dari toilet, aku melihat situasi dulu, aku ingin mengusahakan untuk tidak perlu ketemu dengan rekan kerja istri, males untuk ngobrol dengan mereka.  Terlihat mereka bergerombol menuju tangga ke bawah, ada istriku, indri, beberapa orang lainnya dan Johan ! ya pria brengsek itu.  Mereka terlihat bercakap-cakap, tetapi entah ada apa, Jhony sepertinya menunjukan dokumen kepada istriku sehingga mereka terlihat serius ngobrol. Sementara rekan-rekan kerja mereka yang lain pamit untuk pulang duluan. Menyisakan mereka berdua !.

Jantungku berdegup kencang penuh rasa cemburu didada, tetapi aku mencoba untuk menahan diri, aku mengintip dibalik pintu toilet yang letaknya hanya 5 meter dari mereka. Mereka kemudian duduk di kursi tunggu sambil tetap tampak serius entah membicarakan apa.

Tapi tunggu dulu !..
Johan, menggamit lengan istriku dan mengajaknya ke dalam ruangan yang ada dibelakang mereka. Istriku tampak menolak, dan ingin pulang.
Tapi laki-laki itu tampaknya sedikit memaksa, dan sialan tangan istriku diambilnya dengan dituntunnya untuk meremas batang kejantanannya yang sepertinya sudah sangat keras. Istriku tampak merajuk, tapi tidak dihiraukannya malah Johan berusaha untuk mencium bibir istriku. Untuk beberapa saat bibir mereka berpagutan, sementara tangan istriku masih tetap bergerak meremas-remas batang kejantanan pria sialan itu.

Tapi tidak berlangsung lama, karena istriku menghentikan ciumannya, kemudian menggamit lengan johan dan menariknya, sepertinya menuju toilet tempatku mengintip. Aku langsung panic untuk bersembunyi, beruntung ada ruang toilet yang rusak dan sepertinya dipakai sebagai gudang penyimpanan, akupun langsung masuk kesana dan menyiapkan posisi yang tepat untuk bisa mengintip dengan leluasa.

Mulanya Johan duluan yang masuk ke toilet untuk memeriksa keadaan, dan mungkin setelah dirasa aman, istriku menyusul masuk yang langsung dipepet oleh Johan. Mereka berciuman dengan ganasnya seolah-olah sudah lama tidak bertemu, aku merasa sangat iri. Ciuman hot yang kupikir hanya miliku ternyata dimiliki oleh Johan, lelaki keparat yang sangat beruntung itu.

Menyadari waktu yang ada hanya sedikit, mereka sepertinya tidak banyak menyia-nyiakan waktu. Johan membuka ikat pinggangnya dan celana sendiri sehingga k0ntinya mengacung dengan tegaknya dan sedikit berkedut-kedut. Istriku dituntunnya untuk menggenggamnya sementara bibir mereka saling menghisap. Pemandangan yang kontras, wajah cantik bening istriku sedang berciuman dengan wajah yg ga ganteng, aku masih bingung apa yg dilihat istriku darinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar