Minggu, 03 Juni 2012

Selingkuh Itu indah part 4-5

Selingkuh Itu indah - Sore itu bagaikan serasa di neraka, diriku serasa hancur berkeping-keping. Ingin rasanya menangis sejadi-jadinya jika saja aku tidak mampu menahan untuk menjaga kewibaanku sebagai laki-laki. Saat istriku pulang ke rumah, ingin rasanya kutampar dan kucaci maki sekian rupa, tetapi ketika melihatnya begitu mempesona, begitu rapuh, aku pun tak tega, seolah-olah rasa amarahku sirna, dan lebih banyak berdiam diri. Istriku bertindak seperti biasa, menanyakan apakah aku sudah makan dsb.. mungkin itu cara untuk menutupi rasa bersalahnya karena telah menghianatiku. Aku yang hanya diam, menimbulkan pertanyaan bagi istrinya, dia banyak bertanya, mungkin dia juga merasa khawatir persetubuhan kilat siang tadi ketahuan olehku, sehingga terlihat dia bertanya dengan berhati-hati.

Aku yang muak dengan sandiwara dan penghianatannya, tidak banyak bicara, hanya bilang sedang ga enak badan.
esoknya aku mendapat tugas keluar kota oleh atasanku selama seminggu. Saat kubilang rencana keluar kota ke istri, dia agak ngambek, tapi kutahu itu hanya pura-pura saja. Hati ini semakin perih melihat istriku yang sangat kucintai itu. Seperti syair lagu, Mencintai istriku sangat mudah tetapi untuk membencinya tidak mudah, wajahnya yg cantik, bodinya yg seksi, ditambah dengan sikap perhatian dan ramahnya. Itu sebabnya walau dia telah berhianat, aku belom memutuskan untuk menceraikannya. Mungkin aku bisa sedikit menenangkan diri pas sudah diluar kota nanti.

Akhirnya aku pun berangkat untuk ke kota S, mertuaku berpesan untuk mengunjungi kakak iparku Bambang, kakak istriku yang bekerja sebagai anggota lembaga militer yang memang sering berpindah-pindah tempat dinas. Dan kebetulan saat ini dia bekerja di Kota S, sama dengan kota tujuanku. Sesampainya di Kota S, aku langsung menuju kantor cabang hingga sore hari, kemudian pergi ke rumah dinas Bambang kakak iparku. Bambang mempunyai istri yang bernama Ida, mereka pasangan yang serasi, Bambang merupakan laki-laki yang gagah dan atletis seperti aggota militer lainnya, sementara istrinya Ida, berwajah sangat ayu, hidungnya mancung dengan kulit kuning langsat, dan yang paling menonjol adalah ukuran buah dadanya yang super, mungkin ukurannya 41, Ida juga mengenakan pakaian yang tertutup baik di rumah (mungkin karena ada aku), apalagi diluar kantor.

Aku disambut dengan baik oleh kakak ipar dan istrinya, dan dipaksa untuk tinggal di rumah dinas mereka yang cukup besar sekalian menemani mereka. Mereka sudah memiliki 1 orang anak perempuan berusia 2 tahun yang sedang lucu-lucunya. Pas pertama tidak ada hal yang istimewa, hingga kakak iparku disuruh untuk pergi keluar kota oleh atasannya, meninggalkan istri dan anaknya.
Saat itu kemudian timbul pikiran jahatku untuk membalas penghiantan istriku, dengan merayu istri kakaknya yang merupakan wanita yg sangat hot dimataku. Aku pun menyusun strategi untuk bisa menyetubuhi Ida, istri kakak iparku.

Saat malam hari, setelah bambang pergi, aku mulai gelisah, jantungku berdegup sangat kencang memikirkan rencana yang sangat jahat diluar kebiasaanku, tetapi dendamku terhadap istri mengalahkan semuanya.
Perlahan aku berjinjit ke arah kamar kakak iparku yang saat itu hanya diisi oleh Ida, istrinya yang montok. Mencoba untuk membuka handle pintu kamarnya secara perlahan, dan mengintip suasana di kamar itu. Kulihat Ida sedang tertidur disamping anaknya.
Jantungku berdegup semakin kencang, karena saat itu Ida tidur mengenakan daster, dan yang membuat penny ku bergerak bangun adalah dasternya yang tersingkap ke atas. Menampilkan betis dan pahanya yang putih mulus. Aku bergerak mendekat dan mengintip ke bawah untuk melihat CD putihnya yang berendra menampilkan bayangan warna hitam bulu jembutnya.

Akupun bergerak menyingkap dasternya semakin ke atas hingga perutnya yang mulus terlihat. Nafasku semakin memburu, karena aku memang berniat untuk memperkosa Ida, tanganku mulai bergerak membuka kancing dasternya, secara perlahan. Dan oh my god.. ternyata ida tidak menggunakan Bra, mungkin untuk mempermudah kalau untuk netekin anaknya. Saat kusingkap, tersembullah buah dada putih bulat yang berbentuk nyaris sempurna, lingkar putingnya memang lebar sesuai dengan ukuran susunya yang besar, tapi putingnya masih kecil. Aku yang sudah nafsu langsung bergerak menjilati puting susu Ida, kemudian bergerak menjilati lehernya yang jenjang sebelum akhirnya mendarat di bibirnya.

"Kamu lagi ngapain??" ida hampir berteriak.. sebelum kubekap mulutnya.
"Maafin saya mbak, mbak musti nolong saya muasin saya, kalau enggak, mbak tidak akan selamat!!" ancamku, padahal aku sendiri juga takut dan gemeteran, tapi tekadku sudah bulat. Aku bergerak menindih Ida dan membekap mulutnya.
Ida terus berontak, saat aku mulai bergerak menciumi leher dan bibirnya, meremas dadanya yang berukuran super, sementara bagian selangkannya kugesek-gesekan dengan batang kejantananku yang memang sudah mengeras bagaikan batu.
Walaupun penuh perlawanan akhirnya batangku berhasil menembus benteng terakhir kehormatan Ida, terlihat air matanya mengalir membasahi pipinya yang mulus. Melihat itu aku jadi tidak tega, entah kenapa, batangku bergerak layu, akupun ikut menangis diatas tubuhnya.
"maafkan aku ya mbak... ".. bisiku ke telinganya... kemudian bangkit dan duduk dipinggir ranjang.
Ida serta merta bergerak menutupi tubuhnya.
Malam itu akhirnya akupun bercerita tentang perselingkuhan istriku, walaupun Ida masih ga nerima kenapa dia yang dijadikan pelampiasan, tetapi minimal dia tidak marah dengan upayaku untuk memperkosanya. Malam itu aku berhasil mengeluarkan kekesalan dan penderitaan yang selama ini tidak berani kuceritakan pada siapapun tentang perselingkuhan istriku, Ida pun mau mendengarkan hingga akhirnya kami tertidur bersama di ranjang itu.
Esoknya, kami jadi lebih akrab, dan entah kenapa kurasakan perlakuan Ida kepadaku jadi berbeda, mungkin walaupun ga sampe selesai, kami berdua pernah bersetubuh, untuk beberapa saat batangku berhasil masuk ke vaginanya.

Sore, pulang dari urusan kantor, Ida menyambutku dengan hangat, dan kali ini dia berpakaian lebih terbuka, mengenakan daster tanpa lengan yang hanya menutup bagian paha. padahal biasanya sangat tertutup. Kami makan malam, dan Ida malam itu tampak lebih cantik dan segar. Setelah makan malam dan anaknya tertidur, kami nonton tipi bersama, Ida duduk disofa disampingku.
Akupun menoleh ke wajahnya, wajahnya memang sangat ayu, tidak kalah cantik dengan istriku, dan kuliat sedikit kebawah, terliat belahan dadanya mengintip dibalik dasternya.
"Hayo.. liatin apa..!!." tanya ida manja..
Aku hanya senyum-senyum..
"iih.. malah senyum-senyum.. ntar malah mau perkosa saya lagi ya.. hehe... eh" kuliat pipi Ida memerah malu, mungkin dia keceplosan ngomong gitu. Semula aku kaget dia ngungkit2 kejadian malam kemarin seperti itu, tapi langsung kubalas dengan becanda pula..
"Ya.. siapa yang ga tertarik ngeliat bidadari seksi dipinggirnya.." kataku sambil menatap matanya tajam..
Ida salah tingkah mendengar ucapanku, aku langsung menguasai keadaan, kutarik badannya menghadapku kemudian secara perlahan mengecup keningnya dan pipinya. Tidak ada penolakan seperti kemarin, malah kini dia memejamkan mata.
Dan selanjutnya bisa ditebak, kami bercumbu bagaikan sepasang kekasih yang sudah lama tidak berjumpa. Setiap jengkal tubuhnya yang wangi tidak ada yang kulewati, kami bercinta dengan penuh nafsu, di sofa itu, di kamar yang kupakai dan di kamar mandi pas kita membersihkan diri hingga akhirnya kami tertidur sambil berpelukan di ranjang kamarku.

Esok paginya, pas aku bangun, tidak kutemukan Ida di sampingku. Aku bergerak bangun mencari.
"Tuh dah bangun, hayo sarapan dulu..", aku kaget ternyata Bambang, suaminya Ida sudah pulang.
Melihat sapaannya yang ramah, aku menjadi tenang, berarti dia tidak mengetahui perselingkuhan istrinya denganku.
"Oh iya mas terima kasih", aku bergerak ke kamar mandi, sambil mencari kemana Ida. Ternyata dia sedang mencuci piring didapur, dengan dasher panjang lengkap dengan kerudungnya. dia menoleh padaku sambil tersenyum, mukanya masih memerah, mungkin masih malu dengan peristiwa semalam.

Selesai mandi, aku keluar dan kulihat bambang sedang membaca koran di teras rumah dinasnya.
Ngeliat itu, muncul rasa isengku, aku langsung mencari Ida yang sedang menyiapkan minum dan makanan di dapur.
Aku bergerak mendekati Ida, kemudian berbisik "nanti setelah ngasih minum ke mas Bambang, mbak balik ke dalem lagi ya ".
"Mau ngapain ?" tanya ida heran. "Udah deh ikutin aja ya... " jawabku.

Ida pun nurut tanpa banyak bertanya lagi, setelah ngasi minum dan makanan ringan ke suaminya, dia balik lagi ke dalam, ke ruangan keluarga. Antara ruang keluarga dan teras, terpisah oleh ruang tamu yang kecil, dan antara r. keluarga dan r. tamu terpisah oleh kain gorden.
Pas Ida masuk melewati gorden, langsung kutarik.
Ida sempet protes.. "ada mas Bambang !!" dengan suara tinggi tapi bisik-bisik.
"Biarin aja !.. aku pengen ngentotin kamu, disini saat ini juga" bisiku di telinganya, sementara badannya sudah kupeluk dari samping, dan tanganku bergerak meremas-remas dadanya yang super.
"Wah, ga pke bra, udah siap2 nih ya" godaku, "enggak, biasanya kalo di rumah ida ga pake bra kok.. " bisiknya.

Bibirku mulai bergerak menjilati leher jenjang Ida yang masih tertutup kain, kemudian bergerak menuju pipi dan tujuan akhirnya adalah bibir. Ida mulai terangsang dan membiarkanku menciuminya dan membalas pagutan bibirku. Tubuh Ida kutekan ke tembok disamping gorden r. tamu. Permainan bibir ku dengan Ida semakin hot, tanpa mempedulikan suaminya yang berada tak jauh dari tempat kami bercumbu. Tangan ida mulai bergerak meremas-remas batang kejantananku, membuatku semakin tak tahan.
Tanganku bergerak menyelinap ke bawah dasternya kemudian menarik cdnya kebawah, sehingga terpampang mekinya yg mulus dengan jembut tercukur rapi. Ida tidak mau kalah, dia menurunkan celana pendekku dan cd ku, sehingga batang kejantananku menyeruak keluar dengan tegasnya. Aku menarik kepalanya ke bawah, Ida mengetahui itu isyarat agar dia mengoral batang kejantananku.

Sesaat ida tersadar, "mas, kalo mas bambang masuk bagaimana?" tanyanya dalam kondisi jongkok memegang kejantananku bersiap-siap untuk ngemut tongkolku.
"tenang aja, ga bakalan kok" kataku, sambil membuka sedikit kain gorden untuk mengintip mas Bambang memastikan dia tidak masuk.
Saat itu, aku langsung merasakan nikmat tiada tara, batangku sudah tenggelam di dalam mulut Ida.
Sensasi yg luar biasa saat itu, yaitu saat batang tongkolku di emut oleh wanita super seksi sambil melihat didepannya adalah suaminya.  Ida mengoralku selama beberapa saat, sebelum akhirnya dia berdiri.
"Masukin mas, udah ga kuat" bisiknya.
Kusingkap dasternya hingga ke atas perut, kaki kirinya kuangkat kemudian aku mulai berusaha untuk memasukan batangku ke memek Ida yang sudah basah. Ida membantu dengan memegang batangku dan mengarahkannya ke lubang kehormatannya. Kubenamkan batangku sekaligus, Ida kaget dan sekaligus merasakan nikmat.
Kupompa ida dalam posisi berdiri dengan satu kaki melingkar ke pantatku, sambil mataku tetap mengintip melihat suaminya yang sedang sibuk membaca koran dan menikmati minum dan makanan yang disediakan oleh istri tercintanya, yang kini sedang megap-megap menerima sodokan batangku.

3 komentar: